Suasana senja di pantai Sabang Fair dengan langit kemerahan yang memukau. Tempat ini menjadi salah satu destinasi favorit wisatawan untuk menikmati matahari terbenam, Kamis (20/3/2025).
KOLASENEWS.ID | SABANG – Sore hari di bulan
Ramadan, Sabang berubah menjadi kota senja yang menawan. Tradisi
ngabuburit—menunggu waktu berbuka puasa—menjadi aktivitas favorit warga dan
wisatawan, terutama di lokasi-lokasi ikonik yang menyuguhkan panorama matahari
terbenam.
Pantai Iboih, Tugu Nol Kilometer, Pantai
Kasih, dan kawasan Sabang Fair tak pernah sepi jelang Magrib. Langit yang
bergradasi jingga keemasan menjadi latar sempurna untuk bersantai, berswafoto,
atau sekadar berbincang santai sambil menunggu azan berkumandang.
“Rasanya puas banget bisa duduk di tepi
pantai, merasakan angin sore, lihat sunset, sambil ngobrol sama teman,” ujar
Maudy Ayunda (24), warga Sabang yang rutin ngabuburit di Sabang Fair.
Momen ngabuburit di Sabang semakin semarak
dengan hadirnya pedagang takjil. Deretan jajanan tradisional seperti timpan,
risol, bakwan, kue lapis, dan aneka minuman segar seperti es timun serut dan
kelapa muda, memikat siapa saja yang melintas.
Murni, salah satu penjual takjil di Sabang
Fair, mengaku Ramadan menjadi momen panen bagi pedagang kecil.
“Kalau hari biasa agak sepi. Tapi kalau
puasa, dari jam 4 sore sudah ramai. Banyak yang beli sambil nunggu buka sambil
nikmati sunset,” katanya.
Ngabuburit di Sabang bukan sekadar menanti
waktu berbuka, tapi juga menjadi ajang menikmati kekayaan alam dan mempererat
interaksi sosial di tengah suasana religi yang syahdu.
Wakil Ketua DPRK Sabang, Albina Arahman,
mengapresiasi semangat masyarakat dalam merayakan Ramadan dengan cara yang khas
dan menyenangkan.
“Sabang punya banyak spot cantik untuk
ngabuburit. Ini bisa jadi daya tarik wisata tersendiri, apalagi jika kita semua
ikut menjaga kebersihan dan keasrian lingkungan,” ujar Albina.
Selain lokasi-lokasi populer, Sabang juga
menyimpan tempat ngabuburit alternatif yang tak kalah memukau. Pantai Anoi Itam
dengan pasir hitamnya yang eksotis, Puncak Pulau Klah dengan pemandangan laut
dari ketinggian, hingga kawasan Pelabuhan Balohan yang menawarkan suasana
tenang di pinggir laut.
Menjelang azan Magrib, suasana senja
berganti khidmat. Para pengunjung duduk melingkar, menyantap takjil sederhana,
menutup hari dengan syukur dan kebersamaan. Senja di Sabang bukan hanya indah
dipandang, tapi juga hangat dirasakan.[AAP]
0Comments