Pedagang mempersiapkan takjil jajanan untuk berbuka puasa
BULAN Suci Ramadan merupakan bulan yang penuh berkah bagi umat Islam di seluruh dunia. Di bulan suci ini, umat Muslim menjalankan ibadah puasa sebagai bentuk ketaatan kepada Allah SWT.
Namun,
menjaga kesehatan selama berpuasa menjadi tantangan tersendiri. Untuk itu,
Wakil Ketua DPRK Sabang, Albina Arahman, mengingatkan pentingnya menjaga
kesehatan agar ibadah puasa dapat berjalan dengan lancar dan optimal.
"Ramadan bukan hanya soal menahan
lapar dan haus, tetapi juga bagaimana kita menjaga kesehatan tubuh agar tetap
bugar dan dapat menjalankan ibadah dengan baik. Pola makan yang sehat,
istirahat cukup, dan aktivitas fisik yang sesuai adalah kunci utama untuk tetap
fit selama berpuasa," ujar Albina.
Albina menekankan pentingnya mengatur pola
makan yang sehat, terutama saat sahur dan berbuka. Menurutnya, sahur bukan
sekadar mengisi perut, tetapi merupakan sumber energi yang membantu tubuh
menjalani puasa seharian.
"Jangan melewatkan sahur, karena ini
sangat penting untuk menjaga energi. Konsumsilah makanan yang mengandung
karbohidrat kompleks, protein, serta serat agar tubuh tetap berenergi lebih
lama. Hindari makanan yang terlalu manis atau berlemak berlebihan karena bisa
membuat tubuh cepat lemas," jelasnya.
Masyarakat berburu takjil di salah satu lapak penjual makanan untuk berbuka puasa di kawasan pusat Kota Sabang
Sedangkan saat berbuka puasa, Albina
mengingatkan agar tidak makan berlebihan secara langsung. Ia menyarankan
berbuka dengan makanan ringan terlebih dahulu, seperti kurma dan air putih,
sebelum mengonsumsi makanan utama.
"Kurma adalah makanan yang sangat baik
untuk berbuka karena mengandung gula alami yang dapat mengembalikan energi
tubuh dengan cepat. Setelah itu, barulah kita mengonsumsi makanan utama secara
bertahap agar sistem pencernaan tidak kaget," tambahnya.
Ia juga mengingatkan agar menghindari
minuman berkafein saat sahur maupun berbuka karena dapat menyebabkan dehidrasi.
Sebagai gantinya, minumlah air putih yang cukup untuk menjaga keseimbangan
cairan tubuh.
Meskipun sedang berpuasa, Albina
mengingatkan pentingnya menjaga aktivitas fisik. Menurutnya, olahraga ringan
tetap diperlukan agar tubuh tetap bugar dan tidak mudah lemas.
"Kita tidak harus melakukan olahraga
berat, cukup dengan aktivitas ringan seperti berjalan kaki, stretching, atau
yoga setelah berbuka puasa. Ini dapat membantu tubuh tetap aktif tanpa
membebani fisik yang sedang berpuasa," sarannya.
Beragam jenis kue dan makanan khas berbuka puasa dijajakan, mulai dari gorengan, kue tradisional, hingga minuman manis
Selain itu, ia juga menekankan pentingnya
istirahat yang cukup. Kurangnya tidur dapat menyebabkan tubuh mudah lelah dan
sulit berkonsentrasi saat beraktivitas.
"Pastikan kita tidur cukup agar tubuh
bisa memulihkan energi. Jika memungkinkan, manfaatkan waktu siang untuk
beristirahat sejenak agar tidak terlalu lelah menjalani aktivitas harian,"
tambahnya.
Selain kesehatan fisik, Albina juga
menyoroti pentingnya menjaga kesehatan mental selama Ramadan. Menurutnya, puasa
bukan hanya menahan lapar dan haus, tetapi juga emosi dan hawa nafsu.
"Ramadan adalah momen untuk
memperbaiki diri, termasuk dalam mengelola emosi. Jangan biarkan stres
mengganggu ibadah kita. Perbanyak berzikir, membaca Al-Qur'an, dan melakukan
aktivitas yang mendatangkan ketenangan hati," ujarnya.
Ia juga mengajak masyarakat untuk
menjadikan Ramadan sebagai waktu untuk mempererat silaturahmi dan berbagi
dengan sesama. Dengan begitu, Ramadan tidak hanya menjadi ibadah individu,
tetapi juga momentum untuk menumbuhkan kepedulian sosial.
Sejalan dengan imbauan Albina, masyarakat
Sabang juga semakin sadar akan pentingnya menjaga kesehatan selama Ramadan.
Beberapa komunitas telah menginisiasi kegiatan-kegiatan positif seperti
olahraga sore bersama, berbagi takjil sehat, dan kampanye pola makan seimbang.
Salah seorang warga Sabang, Rizal
Syahputra, mengaku kini lebih memperhatikan pola makannya selama Ramadan. Ia
menghindari makanan berminyak berlebihan dan menggantinya dengan buah serta
sayur agar tubuh tetap segar saat berpuasa.
"Dulu saya sering makan gorengan
berlebihan saat berbuka, tapi sekarang saya lebih memilih makanan yang lebih
sehat agar tidak merasa berat dan ngantuk setelah berbuka," katanya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Fitriyani,
seorang ibu rumah tangga di Sabang, yang kini lebih memperhatikan asupan gizi
bagi keluarganya selama Ramadan.
"Saya selalu berusaha menyajikan
makanan yang bernutrisi untuk keluarga saat sahur dan berbuka. Saya juga
mengurangi konsumsi gula berlebih agar anak-anak tidak mudah lelah selama
puasa," ujarnya.
Albina berharap Ramadan tahun ini bisa
menjadi momentum bagi masyarakat untuk menerapkan gaya hidup sehat yang
berkelanjutan. Ia menekankan bahwa kebiasaan baik yang dilakukan selama Ramadan
seharusnya bisa diteruskan setelah bulan suci berlalu.
"Ramadan mengajarkan kita disiplin
dalam pola makan, istirahat, dan pengelolaan emosi. Jika kita bisa
menerapkannya selama sebulan penuh, maka tidak ada alasan untuk tidak
melanjutkannya di bulan-bulan berikutnya. Mari kita jadikan Ramadan sebagai awal
perubahan menuju hidup yang lebih sehat dan berkualitas," tutupnya.
Bijak memilih makanan dan jajanan saat berbuka puasa
Tidak hanya meningkatkan kedisiplinan dalam
pola hidup, puasa Ramadan juga terbukti memiliki banyak manfaat bagi kesehatan,
antara lain:
1. Detoksifikasi tubuh – Berpuasa
memberikan waktu bagi sistem pencernaan untuk beristirahat dan membantu tubuh
dalam mengeluarkan racun yang menumpuk.
2. Menjaga berat badan – Pola makan yang
lebih terkontrol dapat membantu menurunkan atau menjaga berat badan tetap
stabil.
3. Meningkatkan konsentrasi – Dengan sistem
pencernaan yang tidak terbebani, otak dapat bekerja lebih optimal dan
meningkatkan ketajaman berpikir.
4. Mengontrol kadar gula darah – Berpuasa
dapat meningkatkan sensitivitas insulin dan membantu mengontrol kadar gula
darah.
5. Menjaga kesehatan jantung – Pola makan
yang lebih sehat selama Ramadan dapat membantu menstabilkan tekanan darah dan
mengurangi risiko penyakit jantung.
Dengan begitu banyak manfaat kesehatan yang
bisa diperoleh dari Ramadan, Albina berharap agar masyarakat semakin menyadari
pentingnya menjaga keseimbangan dalam menjalankan ibadah puasa.
"Puasa adalah bentuk ibadah yang tidak
hanya bermanfaat secara spiritual, tetapi juga bagi kesehatan. Jika kita
menjalankannya dengan cara yang benar, tubuh kita akan semakin sehat dan
kuat," pungkasnya.
Dengan menjaga keseimbangan dalam pola
makan, aktivitas, dan kesehatan mental, Ramadan bisa menjadi waktu yang penuh
berkah sekaligus kesempatan untuk meningkatkan kualitas hidup secara
keseluruhan.[ADVERTORIAL]
0Comments