TSO7BUz5GfWoBUW0TfYoGUM0BA==
Light Dark
Ramadan Waktu untuk Mendekatkan Diri Kepada Sang Pencipta dan Berbuat Kebaikan

Ramadan Waktu untuk Mendekatkan Diri Kepada Sang Pencipta dan Berbuat Kebaikan

Table of contents
×

 

Tampak Keindahan Mesjid Agung Babussalam menjelang Shubuh

RAMADAN merupakan bulan yang penuh ampunan dan keberkahan bagi umat Islam di seluruh dunia. Bulan suci ini menjadi momen yang tepat bagi setiap individu untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT dan meningkatkan amal kebaikan. 


Wakil Ketua DPRK Sabang, Albina Arrahman, mengajak seluruh masyarakat Sabang untuk menjadikan Ramadan sebagai kesempatan memperbaiki diri dan memperbanyak ibadah.

 

"Ramadan adalah bulan yang sangat istimewa. Di dalamnya terdapat malam yang lebih baik dari seribu bulan, yaitu Lailatul Qadar. Ini menjadi waktu yang tepat bagi kita untuk memperbanyak doa, memperkuat keimanan, serta meningkatkan solidaritas dan kepedulian terhadap sesama," ujar Albina Arahman.

 

Menurutnya, selain menunaikan ibadah puasa, umat Islam juga dianjurkan untuk memperbanyak ibadah lainnya seperti shalat tarawih, membaca Al-Qur'an, bersedekah, serta membantu mereka yang membutuhkan. Ramadhan bukan sekadar menahan lapar dan haus, tetapi juga menjadi sarana untuk melatih kesabaran dan memperbaiki akhlak.

 

Jamaah sedang mempersiapkan diri untuk Shalat di Mesjid Agung Babussalam

Albina juga menyoroti pentingnya berbagi kepada sesama, terutama bagi masyarakat yang kurang mampu. Ia mengajak warga untuk memanfaatkan bulan ini dengan berbagi rezeki, baik melalui zakat, infaq, maupun sedekah.

 

"Keberkahan Ramadan bukan hanya untuk diri kita sendiri, tetapi juga bagaimana kita bisa memberikan manfaat kepada orang lain. Dengan saling membantu, kita dapat merasakan indahnya kebersamaan dan nilai-nilai kemanusiaan yang diajarkan dalam Islam," tambahnya.

 

Lebih lanjut, ia mengapresiasi berbagai inisiatif masyarakat Sabang yang telah berpartisipasi dalam kegiatan sosial selama Ramadan. Dari berbagi takjil gratis, menyediakan makanan berbuka untuk dhuafa, hingga kegiatan keagamaan di masjid-masjid. Albina berharap semangat kebaikan ini terus berlanjut tidak hanya selama Ramadan, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari.

 

Ia juga menekankan pentingnya menjaga ketertiban dan keamanan selama bulan Ramadan. Albina mengingatkan agar masyarakat tetap menjaga kerukunan dan tidak terprovokasi oleh hal-hal yang dapat merusak kekhidmatan bulan suci ini.

 

Jama'ah saat mendengarkan ceramah menjelang shalat Tarawih di Masjid Syuhada Balohan Sabang

"Mari kita jaga lingkungan kita agar tetap kondusif, hindari hal-hal yang dapat menimbulkan perpecahan. Ramadan adalah waktu yang tepat untuk memperkuat ukhuwah Islamiyah dan menjaga persatuan," tegasnya.

 

Selain itu, Albina juga mengajak generasi muda untuk memanfaatkan Ramadan dengan kegiatan positif yang dapat meningkatkan nilai-nilai keislaman dan kebangsaan. Menurutnya, pemuda memiliki peran penting dalam menjaga dan meneruskan tradisi baik selama Ramadan, seperti mengikuti kajian keagamaan, membantu di masjid, hingga mengadakan kegiatan sosial.

 

"Pemuda adalah harapan bangsa. Dengan semangat Ramadan, mari kita tanamkan nilai-nilai kebaikan sejak dini. Kita ingin generasi muda Sabang menjadi pribadi yang berkarakter, religius, dan memiliki kepedulian sosial yang tinggi," ucapnya.

 

Albina juga mengingatkan pentingnya menjaga kesehatan selama menjalankan ibadah puasa. Menurutnya, dengan pola makan yang sehat dan istirahat yang cukup, umat Islam dapat tetap menjalankan ibadah dengan optimal.

 

Mendengarkan syiar Islam pada bulan suci Ramadan di Masjid Syuhada Balohan Sabang

"Jangan sampai karena terlalu sibuk dengan aktivitas, kita lupa menjaga kesehatan. Ramadan mengajarkan keseimbangan dalam hidup, baik secara fisik maupun spiritual," ujarnya.

 

Ia juga mengingatkan pentingnya sahur sebagai sumber energi untuk menjalani puasa dengan baik.

 

"Jangan melewatkan sahur, karena itu sunnah yang sangat dianjurkan. Makanan yang dikonsumsi juga sebaiknya bergizi agar tubuh tetap kuat sepanjang hari," tambahnya.

 

Menjelang akhir Ramadan, Albina berharap agar setiap umat Islam dapat mengambil hikmah dari setiap ibadah yang dijalankan. Ia mengajak masyarakat untuk tidak hanya memaknai Ramadan sebagai ritual tahunan, tetapi juga sebagai momentum untuk menjadi pribadi yang lebih baik di bulan-bulan selanjutnya.

 

"Momentum Ramadan ini harus menjadi pengingat bagi kita semua bahwa kehidupan bukan hanya tentang duniawi, tetapi juga tentang bagaimana kita mempersiapkan bekal untuk akhirat. Mari kita manfaatkan bulan ini dengan sebaik-baiknya agar kita semua mendapatkan rahmat dan ampunan dari Allah SWT," tutupnya.

 

Jema'ah laki-laki saat akan melaksanakan sholat Tarawih di Mesjid gampong Cot Ba'U Sabang

Dengan semangat Ramadan yang penuh berkah, masyarakat Sabang diharapkan dapat semakin memperkuat nilai-nilai kebersamaan, kepedulian sosial, serta meningkatkan ibadah dan introspeksi diri. Ramadan bukan hanya sekadar menjalankan kewajiban, tetapi juga menjadi kesempatan untuk menjadi pribadi yang lebih baik dalam segala aspek kehidupan.

 

Bulan Ramadan juga memberikan dampak positif dalam kehidupan sosial masyarakat. Selain meningkatkan kepedulian antar sesama, bulan suci ini juga menciptakan suasana yang lebih harmonis di tengah masyarakat. Tradisi berbuka puasa bersama, tadarus Al-Qur'an, hingga kegiatan sosial lainnya semakin mempererat hubungan antar warga.

 

"Ramadan adalah saat di mana kita lebih banyak bersilaturahmi, baik dengan keluarga, tetangga, maupun teman-teman. Ini harus kita jaga sebagai bagian dari kebiasaan baik dalam kehidupan sehari-hari," kata Albina.

 

Ia juga berharap agar masyarakat dapat menjaga kebersihan lingkungan, terutama di sekitar masjid dan tempat umum lainnya.

 

"Kita harus menjadikan Ramadan sebagai momentum untuk lebih peduli terhadap kebersihan. Ibadah yang kita lakukan akan lebih nyaman jika lingkungan sekitar juga bersih dan rapi," ujarnya.

 

Dalam kesempatan yang sama, Albina menekankan pentingnya menjalankan ibadah dengan penuh keikhlasan dan kesadaran. Menurutnya, Ramadan bukan hanya soal menahan lapar dan haus, tetapi juga kesempatan untuk meningkatkan kualitas diri sebagai individu yang lebih baik.

 

"Setiap amalan yang kita lakukan di bulan ini memiliki nilai yang luar biasa. Oleh karena itu, kita harus memastikan bahwa semua yang kita lakukan selama Ramadan dilakukan dengan niat yang tulus dan ikhlas hanya untuk Allah SWT," imbuhnya.

 

Ia juga mengajak masyarakat untuk menjaga hubungan baik dengan sesama, baik dalam lingkungan keluarga, tempat kerja, maupun di tengah masyarakat.

 

"Ramadan mengajarkan kita untuk lebih sabar dan mengontrol emosi. Jangan sampai karena berpuasa, kita malah mudah tersinggung atau marah. Justru sebaliknya, kita harus lebih sabar dan lebih memahami orang lain," tuturnya.

 

Sebagai penutup, Albina mengajak seluruh masyarakat Sabang untuk menjadikan Ramadan tahun ini sebagai momentum perubahan yang lebih baik. Ia berharap agar seluruh umat Islam dapat mengambil manfaat dari bulan suci ini dan menjadikannya sebagai pijakan untuk kehidupan yang lebih bermakna di masa mendatang.

 

"Jadikan Ramadan sebagai titik balik untuk kita semua agar menjadi insan yang lebih baik, lebih sabar, lebih ikhlas, dan lebih peduli terhadap sesama. Semoga Allah SWT menerima segala amal ibadah kita dan memberikan keberkahan dalam setiap langkah kehidupan kita," pungkasnya.

 

Dengan berbagai hikmah yang dapat diambil, Albina Arahman menegaskan bahwa Ramadan bukan hanya soal menjalankan ibadah, tetapi juga tentang bagaimana setiap individu dapat menjadi pribadi yang lebih baik. Ia berharap Ramadan kali ini membawa banyak keberkahan bagi seluruh masyarakat Sabang.[ADVERTORIAL]

0Comments

Special Ads
Special Ads
Special Ads