Kepala Badan Pengusahaan Kawasan Sabang (BPKS), Dr. Iskandar Zulkarnaen, Ph.D, saat menyampaikan materi di kegiatan diskusi dengan anggota Forum Aceh Menulis (FAMe) Chapter Sabang, Kamis (26/12).
KOLASENEWS.ID | SABANG – Forum Aceh Menulis (FAMe) Chapter Sabang sukses menggelar diskusi bertajuk “Core Business dan Pengembangan BPKS 2025”, Kamis (26/12/2024) pagi.
Acara ini menghadirkan Kepala Badan Pengusahaan Kawasan Sabang (BPKS), Dr. Iskandar Zulkarnaen, Ph.D, sebagai narasumber utama, yang turut didampingi oleh Wakil Kepala BPKS, Abdul Manan.
Wakil Ketua FAMe Sabang, Muhammad Nauval, menyebutkan bahwa diskusi ini merupakan bagian dari sharing session untuk memperluas wawasan anggota terkait isu - isu strategis.
“Di FAMe, fokus kami bukan hanya keterampilan menulis (smart writing) dan public speaking, tetapi juga membahas isu - isu penting seperti ini. FAMe Banda Aceh, misalnya, pernah mendatangkan tokoh-tokoh hebat seperti almarhum Adnan Ganto, Prof. Bakhtiar Aly, Muslim Ayub MM, Prof. Humam Hamid, hingga Prof. Eka Srimulyani,” ungkap Nauval.
Ia menambahkan, kemampuan membaca dan menyerap informasi adalah bekal utama untuk menjadi seorang penulis yang hebat.
“Penulis harus memiliki bahan bacaan yang kaya dan pengalaman lapangan. Namun, bagi yang malas membaca, mengikuti diskusi seperti ini dapat menjadi cara alternatif untuk menambah wawasan,” jelasnya.
Diskusi yang berlangsung dari pagi itu mendalami berbagai aspek terkait BPKS, termasuk kegiatan inti (core business), program-program yang telah dilakukan, serta rencana strategis ke depan.
“Sebagai warga Sabang, kita harus lebih tahu tentang apa yang sudah dan akan dilakukan BPKS dibandingkan orang luar,” tegas Nauval.
Diskusi ini juga menjadi momentum untuk menekankan pentingnya literasi dasar. Nauval menyoroti enam komponen literasi dasar yang harus dikuasai, yaitu: literasi membaca, literasi menulis, literasi berbicara, literasi mendengar, literasi numerasi dan literasi Digital
“Literasi bukan hanya soal baca tulis. Ini juga mencakup kemampuan memahami informasi, berkomunikasi secara efektif, dan menggunakan teknologi secara bijak. Semua ini sangat penting dalam menghadapi tantangan global,” tutup Nauval.
Dengan kegiatan seperti ini, FAMe Sabang terus membuktikan komitmennya dalam membangun generasi muda yang kritis, kreatif, dan siap bersaing di tengah tantangan dunia modern.(AAP)
0Comments